Monday, June 4, 2007

Manajemen ASI bagi Ibu Bekerja part 2

Untuk wanita menyusui yang bekerja, berikut beberapa tips ASI :

  1. Peras/pompalah ASI setiap 3-4 jam sekali secara teratur. Ini perlu dilakukan agar produksi ASI tetap terjaga.
  2. Pilih waktu dimana payudara dalam keadaan yang paling penuh terisi, pada umumnya terjadi di pagi hari.
  3. Semua peralatan yang akan digunakan telah disterilkan terlebih dahulu. Breast pump sebaiknya dibersihkan segera setelah digunakan agar sisa susu tidak mengering dan menjadi sulit dibersihkan.
  4. Pilih tempat yang tenang dan nyaman pada saat memerah susu, tempat yang ideal seharusnya dimana ibu tidak terganggu oleh suara bel pintu atau telepon masuk. Di tempat kerja, mungkin bisa di meeting room yg kosong, toilet, dan lain-lain.
  5. Cuci tangan dengan sabun sedangkan payudara dibersihkan dengan air.
  6. Sebelum memulai, minumlah segelas air atau cairan lainnya, misalnya: susu, juice, decaffeinated tea/coffee, atau sup, disarankan minuman hangat agar membantu menstimulasi payudara.
  7. Saat memerah ASI, Ibu harus dalam kondisi yang santai (relax). Kondisi psikologis ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Saat ibu memeras ASI, jangan tegang dan jangan ditargetkan berapa banyak ASI yg harus keluar.
  8. Lakukan perawatan payudara : Massage/pemijatan payudara dan kompres air hangat & air dingin bergantian.
  9. Jika ada masalah dalam ASI, jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi Klinik Laktasi.

Lama penyimpanan ASI setelah diperah :

  • Jika ruangan tidak ber-AC, tidak lebih dari 4 jam.
  • Ruangan ber-AC, bisa sampai 6 jam.
    Perlu diingat suhu ruangan tersebut harus stabil. Misalnya ruangan ber-AC, tidak mati sama sekali selama botol ASI ada di dalamnya.
  • Segera simpan ASI di lemari es setelah diperah. ASI ini bisa bertahan sampai delapan hari dalam suhu lemari es. Syaratnya, ASI ditempatkan dalam ruangan terpisah dari bahan makanan lain yang ada di lemari es tersebut.
  • Jika lemari es tidak memiliki ruangan terpisah untuk menyimpan botol ASI hasil pompa, maka sebaiknya ASI tersebut jangan disimpan lebih dari 3 x 24 jam.
  • Dapat juga membuat ruangan terpisah dengan cara menempatkan botol ASI dalam container plastik yang tentunya dibersihkan terlebih dahulu dengan baik.
  • ASI hasil pompa dapat disimpan dalam freezer biasa sampai tiga bulan. Namun jangan menyimpan ASI ini di bagian pintu freezer, karena bagian ini yang mengalami perubahan dan variasi suhu udara terbesar. Jika kebetulan memiliki freezer penyimpan daging yang terpisah atau deep freezer yang umumnya memiliki suhu lebih rendah dari freezer biasa, maka ASI hasil pompa/perasan bahkan dapat disimpan sampai dengan enam bulan di dalamnya.

Cara menyimpan ASI hasil pompa atau perasan

  • Simpan ASI dalam botol yang telah disterilkan terlebih dahulu
  • Botol yang paling baik sebetulnya adalah yang terbuat dari gelas atau kaca.
  • Jika terpaksa menggunakan botol plastik, pastikan plastiknya cukup kuat (tidak meleleh jika direndam dalam air panas).
  • Jangan pakai botol susu berwarna atau bergambar, karena ada kemungkinan catnya meleleh jika terkena panas.
  • Jangan lupa bubuhkan label setiap kali Ibu akan menyimpan botol ASI, dengan mencantumkan tanggal dan jam ASI dipompa atau diperas.
  • Simpan ASI di dalam botol yang tertutup rapat, jangan ditutup dengan dot. Karena masih ada peluang untuk berinteraksi dengan udara.
  • Jika dalam satu hari Ibu memompa atau memeras ASI beberapa kali, bisa saja Asi itu digabungkan dalam botol yang sama. Syaratnya, suhu tempat botol disimpan stabil, antara 0 s/d 15 derajat Celcius.
  • Penggabungan hasil simpanan ini bisa dilakukan asalkan jangka waktu pemompaan/pemerasan pertama s/d terakhir tidak lebih dari 24 jam.

Cara memberikan ASI yang sudah didinginkan pada bayi?

  • Panaskan ASI dengan cara membiarkan botol dialiri air panas yang bukan mendidih yang keluar dari keran
  • Atau merendam botol di dalam baskom atau mangkuk yang berisi air panas atau bukan mendidih
  • Jangan sekali-sekali memanaskan botol dengan cara mendidihkannya dalam panci, menggunakan microwave atau alat pemanas lainnya, kecuali yang memang didesain untuk memanaskan botol berisi simpanan ASI
  • Ibu tentunya mengetahui berapa banyak bayi Ibu biasanya sekali meminum ASI. Sesuaikanlah jumlah susu yang dipanaskan dengan kebiasaan tsb. Misalnya dalam satu botol Ibu menyimpan sebanyak 180 cc ASI tetapi bayi Ibu biasanya hanya meminum 80, jangan langsung dipanaskan semua.
  • Ingat susu yang sudah dipanaskan tidak bisa disimpan lagi!

Jika mengikuti pedoman pemompaan/pemerasan ASI dan penyimpanan yang baik, ASI tidak akan mungkin basi. Terkadang memang setelah disimpan atau didinginkan akan terjadi perubahan warna dan rasa, tapi itu tidak menandakan bahwa ASI sudah basi. Kemungkinan yang terjadi adalah berkurangnya khasiat ASI, terutama zat yang membantu pembentukan daya imun bayi.

Tdak sulit untuk memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan kepada bayi Anda. Waktu 6 bulan hanya sebentar, setelah itu barulah bayi diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Jadi mulailah dari sekarang untuk memberikan bayi Anda, ASI secara ekslusif karena ASI merupakan investasi bagi pertumbuhan bayi.